Rabu, 5 Maret 2025 00:00 WITA

Edi Damansyah Prioritaskan Air Bersih, Komitmen Pemkab Kukar Atasi Krisis di Daerah Terpencil

Rabu, 5 Maret 2025 00:00 WITA

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, meninjau penyediaan air bersih.

Zonakaltim.id, TENGGARONG – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, menegaskan bahwa penyediaan air bersih akan menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan daerah.

Dengan luas wilayah yang mencapai 27.263 km², tantangan distribusi air bersih di Kukar masih menjadi perhatian serius, terutama bagi daerah terpencil yang belum terjangkau jaringan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Edi mengakui bahwa pemerataan akses air bersih masih menghadapi banyak kendala, baik dari sisi geografis, infrastruktur, maupun sumber daya air yang terbatas.

Namun, ia menegaskan bahwa Pemkab Kukar berkomitmen untuk menghadirkan solusi nyata agar masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih.

“Air bersih adalah kebutuhan dasar dan hak setiap warga. Oleh karena itu, pemerintah daerah harus hadir untuk memastikan bahwa semua masyarakat, termasuk di wilayah terpencil, memiliki akses yang layak,” ujar Edi, Rabu (5/3/2025).

Untuk mengatasi persoalan ini, Pemkab Kukar mengandalkan dua strategi utama, yaitu:

1. Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS), yang telah membangun 60 unit sistem penyediaan air bersih hingga tahun 2024, meningkat dari 42 unit pada 2022-2023.

2. Optimalisasi layanan PDAM, dengan menambah jaringan baru serta memperbaiki sistem distribusi air di wilayah yang pasokannya masih belum stabil.

“Kami terus memperluas cakupan PAMSIMAS agar lebih banyak masyarakat yang bisa menikmati air bersih. Namun, tantangan berikutnya adalah meningkatkan kapasitasnya agar sesuai dengan kebutuhan penduduk yang terus bertambah,” jelas Edi.

Saat ini, kapasitas awal PAMSIMAS hanya sekitar 2 liter per detik, sementara dengan pertumbuhan penduduk dan permintaan air yang meningkat, kebutuhan air bisa mencapai 5 hingga 10 liter per detik.

Oleh karena itu, Pemkab Kukar akan melakukan optimalisasi kapasitas dan efisiensi jaringan distribusi agar program ini benar-benar berdampak maksimal bagi masyarakat.

Sejumlah wilayah di Kukar masih menghadapi kendala serius dalam mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau.

Di Kecamatan Sebulu, banyak warga masih bergantung pada air dari pedagang keliling, dengan harga Rp10 ribu per jerigen karena distribusi PDAM yang tidak stabil.

Di Desa Muara Kaman, masyarakat masih mengandalkan sumur gali dan air hujan yang sering mengering saat kemarau panjang.

Edi menegaskan bahwa perbaikan infrastruktur air bersih di daerah-daerah ini akan menjadi prioritas utama dalam program pembangunan Kukar.

“Kami ingin memastikan bahwa warga tidak perlu lagi membeli air dengan harga mahal atau bergantung pada air hujan. Pemerataan akses air bersih harus segera terwujud,” tambahnya.

Selain membangun jaringan air bersih, Pemkab Kukar juga akan mengintegrasikan program ini dengan pembangunan infrastruktur lainnya, seperti perbaikan jalan dan penyediaan jaringan listrik di daerah-daerah yang masih sulit diakses.

“Tidak hanya air bersih, kami juga ingin memastikan bahwa infrastruktur pendukung lainnya tersedia. Jalan yang baik akan mempermudah distribusi air, sementara listrik sangat dibutuhkan untuk operasional sistem pengolahan air bersih,” kata Edi.

Langkah ini merupakan bagian dari visi besar Pemkab Kukar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pembangunan yang berkelanjutan dan merata.

Pemkab Kukar menargetkan bahwa dalam beberapa tahun ke depan, seluruh masyarakat Kukar dapat menikmati akses air bersih yang layak dan berkelanjutan.

Edi berharap bahwa dengan berbagai program yang dijalankan, Kukar dapat terbebas dari masalah krisis air bersih, dan masyarakat tidak lagi harus mengeluarkan biaya tambahan hanya untuk mendapatkan air bersih.

“Ini bukan proyek jangka pendek. Kami ingin membangun sistem air bersih yang bisa bertahan lama dan memberikan manfaat untuk generasi mendatang,” pungkasnya.

Dengan kepemimpinan yang proaktif dan kebijakan yang tepat, diharapkan akses air bersih yang layak bisa segera dinikmati oleh seluruh masyarakat Kukar. (*)