Kamis, 1 Mei 2025 13:33 WITA

Banjir Rendam Tenggarong Kukar, Camat Sukono: Kami Siaga dan Koordinasi

Kamis, 1 Mei 2025 13:33 WITA

Banjir kembali merendam sejumlah ruas jalan utama dan wilayah permukiman di Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Zonakaltim.id, TENGGARONG – Dalam tiga hari terakhir, banjir kembali merendam sejumlah ruas jalan utama dan wilayah permukiman di Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Tingginya curah hujan disertai peningkatan debit air Sungai Mahakam menjadi penyebab utama luapan air yang menyulitkan aktivitas warga serta arus lalu lintas di sejumlah titik strategis kota.

Sejumlah jalan yang terdampak antara lain Jalan Wolter Monginsidi, Belida, Ahmad Yani, KH Dewantara, Teratai, hingga kawasan Kelurahan Mangkurawang.

Pantauan di lapangan menunjukkan genangan air mencapai lutut orang dewasa di beberapa lokasi, menyebabkan kendaraan roda dua dan empat harus ekstra hati-hati melintas, bahkan ada yang memutar arah untuk mencari jalur alternatif.

Menanggapi situasi ini, Camat Tenggarong, Sukono, menegaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan meningkatkan kehati-hatian, baik saat berkendara maupun dalam aktivitas harian di kawasan rawan genangan.

“Kami ingin masyarakat tetap waspada. Saat ini kondisi Sungai Mahakam masih tinggi, dan bisa berpotensi terjadi peningkatan luapan air apabila hujan terus turun di hulu,” ujar Sukono saat ditemui pada Kamis (1/5/2025).

Sukono juga menyampaikan bahwa banjir kali ini tidak hanya merendam jalan protokol, tetapi sudah mulai masuk ke wilayah permukiman, meskipun dalam skala yang masih dapat dikendalikan.

Beberapa RT di Kelurahan Mangkurawang, Timbau, dan Loa Ipuh sudah melaporkan adanya air yang masuk ke halaman rumah warga.

Untuk mengantisipasi kondisi yang memburuk, pihak Kecamatan Tenggarong telah melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, serta aparat keamanan dan Satpol PP.

“Kita akan lakukan langkah antisipatif dan juga persiapan evakuasi bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Koordinasi dengan BPBD dan Dishub sangat penting untuk penanganan genangan, terutama di titik-titik lalu lintas padat,” jelas Sukono.

Ia menambahkan, langkah awal yang telah dilakukan termasuk pemantauan titik banjir secara berkala, pengiriman laporan dari kelurahan setiap pagi dan sore, serta imbauan melalui media sosial pemerintah kecamatan agar masyarakat tidak panik namun tetap bersiap.

Banjir yang merendam sejumlah jalan utama juga berdampak pada aktivitas ekonomi warga. Sejumlah pelaku usaha kecil, seperti pedagang kaki lima dan pemilik toko di sekitar Jalan Ahmad Yani dan Teratai, mengeluhkan penurunan jumlah pembeli karena akses terganggu.

“Saya sudah dua hari tutup karena air masuk sampai depan warung,” kata Rika, salah satu pedagang di Jalan Teratai. Ia berharap ada bantuan atau solusi dari pemerintah setempat, terutama untuk mengelola drainase agar air cepat surut.

Menurut Sukono, banjir ini menunjukkan bahwa meskipun beberapa perbaikan drainase telah dilakukan, perlu ada solusi jangka panjang yang lebih sistematis dalam mengelola air di Tenggarong, terutama ketika Sungai Mahakam meluap.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan saluran air yang ada sekarang. Butuh strategi besar, termasuk pengendalian banjir berbasis kawasan dan peninggian tanggul di titik rawan,” ujarnya.

Sukono juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat, pihaknya akan mengusulkan peninjauan ulang terhadap masterplan pengendalian banjir di Tenggarong, agar lebih adaptif terhadap perubahan iklim dan intensitas hujan yang makin tinggi.

Di tengah situasi banjir, perangkat kelurahan, RT, dan relawan setempat bergerak cepat membantu warga, baik untuk evakuasi ringan, distribusi informasi, maupun pengamanan lingkungan.

“Kami apresiasi RT dan tokoh masyarakat yang langsung aktif saat air naik. Sinergi inilah yang membuat kami yakin, Tenggarong bisa menghadapi ini dengan kuat,” pungkas Sukono.