Zonakaltim.id, TENGGARONG – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) selangkah lebih maju dalam mengatasi krisis air dan meningkatkan ketahanan pangan dengan pembangunan Bendungan Marangkayu di Kecamatan Marangkayu.
Proyek Strategis Nasional (PSN) ini digadang-gadang menjadi solusi utama untuk mengatasi tantangan kebutuhan air di wilayah Kukar dan sekitarnya.
Tak hanya berfungsi sebagai sumber air baku bagi rumah tangga dan industri, bendungan ini juga akan berperan besar dalam menopang sektor pertanian.
Dengan kapasitas tampungan yang besar, Bendungan Marangkayu diproyeksikan dapat menyuplai 450 liter air per detik serta mengairi lahan pertanian seluas 1.500 hektare.
Bupati Kukar, Edi Damansyah, menegaskan bahwa bendungan ini adalah investasi jangka panjang bagi ketahanan air dan sektor pertanian Kukar.
“Pembangunan bendungan ini sangat penting untuk memastikan ketersediaan air tetap stabil sepanjang tahun. Ini bukan hanya soal penyediaan air minum, tapi juga mendukung produktivitas pertanian dan ketahanan pangan daerah,” ujar Edi dalam keterangannya, Minggu (2/3/2025).
Menurutnya, selama ini banyak petani di Kukar yang masih bergantung pada curah hujan, sehingga musim kemarau panjang sering menjadi kendala utama dalam produksi pertanian.
Dengan adanya bendungan ini, diharapkan petani bisa lebih mandiri dalam pengelolaan air irigasi.
Selain menjadi sumber air irigasi, Bendungan Marangkayu juga memiliki peran strategis dalam mitigasi perubahan iklim yang menyebabkan pola cuaca semakin sulit diprediksi.
Asisten II Sekretariat Kabupaten Kukar, Ahyani Fadianur Diani, menjelaskan bahwa infrastruktur ini akan membantu daerah menghadapi risiko kekeringan maupun banjir dengan lebih efektif.
“Dengan perubahan iklim yang semakin ekstrem, kita harus punya strategi jangka panjang dalam pengelolaan sumber daya air. Bendungan ini akan membantu mengontrol debit air di musim hujan serta menyimpan cadangan air untuk musim kemarau,” katanya.
Keberadaan Bendungan Marangkayu juga diprediksi akan membawa dampak ekonomi yang signifikan, terutama bagi sektor pertanian dan peternakan.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV, Yosiandi Radi, menambahkan bahwa selain mendukung pertanian, bendungan ini juga dapat menjadi sumber energi potensial dan mendukung program ketahanan pangan nasional.
“Jika dikelola dengan baik, bendungan ini juga berpotensi untuk pengembangan perikanan darat dan ekowisata. Jadi, dampaknya bukan hanya untuk pertanian, tapi juga bisa membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” jelasnya.
Dengan progres pembangunan yang terus berjalan, Bendungan Marangkayu diharapkan segera rampung dan dapat dioperasikan dalam waktu dekat.
Pemkab Kukar optimistis bahwa proyek ini akan menjadi pilar utama dalam mengamankan ketersediaan air dan mendukung keberlanjutan pertanian di Kukar. (*)