Selasa, 22 April 2025 13:13 WITA

Camat Tenggarong Apresiasi Transformasi Masjid Agung Jadi Sentra Layanan Publik

Selasa, 22 April 2025 13:13 WITA

Pos Pelayanan Kesehatan dan Kios Pengendalian Inflasi Idaman di lingkungan Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman.

Zonakaltim.id, TENGGARONG – Camat Tenggarong, Sukono, memberikan apresiasi tinggi atas diresmikannya Pos Pelayanan Kesehatan dan Kios Pengendalian Inflasi Idaman di lingkungan Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Selasa (22/4/2025).

Ia menilai kehadiran dua layanan publik tersebut mencerminkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam menghadirkan pelayanan yang dekat dan menyentuh langsung kehidupan warga.

Menurut Sukono, Masjid Agung kini tidak lagi sekadar menjadi tempat ibadah, melainkan telah berkembang menjadi pusat kegiatan sosial, ekonomi, dan kesehatan bagi masyarakat Kota Raja.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini. Pos kesehatan di Masjid Agung adalah langkah nyata yang sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya warga Tenggarong yang ingin akses kesehatan lebih mudah dan terjangkau,” ujar Sukono.

Sukono menegaskan bahwa kehadiran layanan kesehatan ini sangat membantu masyarakat yang kesulitan menjangkau fasilitas kesehatan formal karena jarak atau waktu.

Pelayanan yang dilakukan setiap Jumat dan Minggu, menurutnya, merupakan strategi efektif karena bertepatan dengan keramaian Car Free Day serta meningkatnya aktivitas ibadah.

“Saya harap masyarakat memanfaatkan fasilitas ini sebaik mungkin, termasuk mengajak keluarga untuk rutin cek kesehatan. Ini juga bisa mendorong masyarakat untuk lebih akrab dan aktif di masjid,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Sukono menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pengelola masjid, dan mitra perusahaan dalam mendorong masjid sebagai simpul pembangunan masyarakat.

Ia menyebut Masjid Agung sebagai contoh ideal dari pendekatan pelayanan publik berbasis komunitas.

“Di masjid ini sekarang ada pos kesehatan, ada kios pengendalian inflasi. Artinya, masjid benar-benar hidup dan bermanfaat. Ini bisa jadi model untuk masjid-masjid lain di Kukar,” ujarnya.

Sebagai camat, Sukono menyatakan siap mendukung keberlanjutan program ini, termasuk menyosialisasikan pemanfaatan layanan kepada warga kelurahan dan desa di wilayahnya.

Ia juga mendorong agar peran masjid sebagai pusat pemberdayaan umat semakin diperkuat, tak hanya dalam aspek spiritual, tetapi juga dalam membangun kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.

“Transformasi Masjid Agung ini adalah wujud dari visi membangun kota dari pusat spiritual yang progresif. Masjid dan masyarakat bisa saling menguatkan,” tutupnya.