Zonakaltim.id, TENGGARONG – Camat Tenggarong, Sukono, menyatakan dukungannya terhadap upaya pemanfaatan Embung Maluhu sebagai sarana multifungsi yang tidak hanya berperan dalam pengendalian air, tetapi juga mendukung kegiatan ekonomi masyarakat dan pelestarian lingkungan di Kelurahan Maluhu.
Embung Maluhu, yang terletak di kawasan timur Kecamatan Tenggarong, dibangun sebagai bagian dari upaya pengelolaan sumber daya air untuk menampung limpasan air hujan dan mengantisipasi banjir musiman.
Namun dalam perjalanannya, embung ini juga mulai dilirik untuk dimanfaatkan secara lebih luas, termasuk untuk kegiatan perikanan, pertanian, dan wisata edukatif.
Camat Tenggarong, Sukono, menilai potensi embung tersebut sangat besar jika dikelola secara berkelanjutan dan partisipatif.
“Embung Maluhu bukan hanya aset infrastruktur, tapi juga potensi besar bagi masyarakat sekitar. Kami di kecamatan sangat mendukung langkah-langkah yang mengarah pada pemanfaatan maksimal embung ini,” ujar Sukono, Rabu (23/4/2025).
Menurut Sukono, embung ini dapat dioptimalkan tidak hanya untuk konservasi air dan pengendalian banjir, tetapi juga sebagai lokasi budidaya ikan air tawar, irigasi pertanian, hingga destinasi wisata lokal berbasis edukasi lingkungan.
Ia menilai pemanfaatan seperti itu dapat membuka peluang ekonomi baru bagi warga sekitar, terutama kelompok tani dan pemuda.
“Kami melihat banyak potensi yang bisa dikembangkan dari embung ini. Kalau dimanfaatkan untuk perikanan rakyat atau pertanian hortikultura misalnya, ini bisa menjadi tambahan penghasilan masyarakat,” jelasnya.
Sukono juga menekankan pentingnya kolaborasi antara kelurahan, kelompok masyarakat, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis seperti Dinas Pertanian, Dinas PUPR, dan Dinas Perikanan Kukar untuk merancang program pemanfaatan embung secara terpadu.
Ia menyebutkan bahwa kecamatan siap menjadi fasilitator dan penghubung antar-pihak agar potensi embung dapat dikelola secara maksimal dan terarah.
“Kami siap mendukung dari sisi koordinasi dan pendampingan, karena kami percaya, dengan kolaborasi semua pihak, embung ini bisa menjadi contoh sukses pengelolaan sumber daya air berbasis masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, Sukono menggarisbawahi pentingnya pendekatan edukatif agar masyarakat memahami fungsi dan manfaat embung secara menyeluruh.
Ia berharap pemanfaatan embung tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan, termasuk menjaga kebersihan dan kualitas air.
“Embung ini harus dirawat bersama. Maka kami akan mendorong edukasi kepada warga, terutama anak-anak muda dan pelajar, agar mereka ikut merawat dan memanfaatkan dengan bijak,” pungkasnya.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah kecamatan, Embung Maluhu diharapkan tak hanya berperan sebagai penampung air semata, melainkan juga menjadi contoh nyata pengelolaan kawasan berbasis partisipasi masyarakat dan pemberdayaan ekonomi lokal. (*)