Zonakaltim.id, TENGGARONG – Tiga rumah hangus, satu keluarga kehilangan tempat tinggal, dan ketenangan warga terusik akibat kebakaran hebat di Kelurahan Melayu, Kecamatan Tenggarong.
Sumber musibah itu tragis: sebatang petasan yang meledak tak terkendali di tengah padatnya permukiman warga.
Insiden ini menyadarkan Pemerintah Kelurahan Melayu dan seluruh jajaran terkait bahwa ancaman petasan bukan sekadar gangguan perayaan, tapi bisa menjadi bencana nyata.
Menyikapi hal tersebut, Lurah Melayu, Aditiya Rakhman, bergerak cepat bersama Satpol PP Kukar, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Forum RT setempat.
“Ini bukan soal larangan semata, tapi soal menyelamatkan nyawa dan harta benda warga. Kami tidak bisa lagi membiarkan hal seperti ini terus terulang,” ujar Aditiya, Jumat (28/3/2025).
Langkah konkret diambil melalui razia terpadu ke enam titik penjualan petasan di kawasan pasar dan lingkungan padat penduduk. Petasan dengan daya ledak tinggi langsung disita.
Para pedagang pun diberi peringatan keras dan diarahkan hanya menjual produk yang memiliki izin edar serta sesuai standar keamanan.
Menurut Aditiya, insiden kebakaran menjadi titik balik pendekatan pemerintah dalam menangani isu petasan. Selama ini hanya sebatas imbauan, kini disertai pengawasan dan penindakan.
“Petasan bukan barang haram. Tapi jika dijual tanpa aturan dan digunakan sembarangan, bisa memicu malapetaka. Kami akan kawal ketat penjualannya, terutama menjelang Lebaran,” katanya.
Selain pengawasan, Lurah Melayu menilai bahwa edukasi masyarakat, khususnya generasi muda, menjadi kunci pencegahan jangka panjang. Oleh karena itu, pihaknya tengah menyusun program penyuluhan bersama sekolah dan tokoh masyarakat.
“Kami ingin anak-anak paham bahwa petasan bukan mainan. Ini bahan peledak, dan jika tidak hati-hati, bisa mengubah kegembiraan menjadi duka,” tegasnya.
Dengan pendekatan preventif dan represif yang seimbang, Pemerintah Kelurahan Melayu berharap kesadaran kolektif warga akan tumbuh. Tradisi perayaan tetap bisa dijalankan, tetapi tanpa mengorbankan keselamatan.