Jumat, 7 Maret 2025 00:40 WITA

Khidmat dan Penuh Makna, Lantunan Ayat Suci Menggema di Kantor Bupati Kukar

Jumat, 7 Maret 2025 00:40 WITA

Suasana khidmat menyelimuti lantai 3 Gedung B Kantor Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), saat lantunan ayat suci Al-Qur’an menggema dalam acara Gerakan Etam Mengaji (GEMA). (Ist)

Zonakaltim.id, TENGGARONG – Suasana syahdu menyelimuti lantai 3 Gedung B Kantor Bupati Kutai Kartanegara (Kukar). Cahaya lampu yang temaram berpadu dengan suara merdu lantunan ayat suci Al-Qur’an yang menggema, menciptakan atmosfer penuh ketenangan dan kedamaian.

Para pegawai Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kukar, yang biasanya sibuk dengan berkas-berkas pemerintahan, kini duduk bersimpuh dalam kekhusyukan, larut dalam Khotmil Qur’an yang menjadi bagian dari Gerakan Etam Mengaji (GEMA).

Di tengah hiruk-pikuk urusan duniawi, di antara tumpukan dokumen dan deadline administrasi, momen ini menjadi penyejuk jiwa, mengingatkan bahwa ada dimensi spiritual yang tak boleh terabaikan dalam setiap langkah kehidupan, termasuk di dunia birokrasi.

Al-Qur’an menjadi penuntun, bukan hanya dalam ibadah, tetapi juga dalam menjalankan amanah sebagai pelayan masyarakat.

Gerakan ini bukan sekadar acara seremonial. Berdasarkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 24 Tahun 2016, Khotmil Qur’an rutin digelar untuk menanamkan nilai-nilai keislaman dalam budaya kerja.

Sebuah inisiatif yang menegaskan bahwa dalam setiap kebijakan, dalam setiap keputusan, harus ada nilai-nilai spiritual yang menjadi dasar agar tetap dalam jalur keadilan dan kebaikan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, yang hadir dalam acara ini, tampak tak dapat menyembunyikan rasa haru. Di tengah kesibukan yang seringkali menyita waktu dan energi, melihat para pegawai tekun dan khusyuk mengaji adalah sebuah pemandangan yang menggetarkan hati.

“Saya berterima kasih kepada teman-teman yang telah melaksanakan Gerakan Etam Mengaji dan mewujudkannya dalam acara Khotmil Qur’an. Semoga ini menjadi langkah yang membawa keberkahan bagi kita semua,” ujar Sunggono, Jumat (7/3/2025).

Tak sekadar membaca, tak sekadar menghafal. Setiap ayat yang dilantunkan membawa makna, setiap sujud adalah bentuk penghambaan, dan setiap doa adalah harapan akan keberkahan bagi Kukar dan seluruh isinya.

Bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN), kegiatan ini menjadi refleksi diri, pengingat bahwa pelayanan publik bukan hanya tentang kerja administratif, tetapi juga tentang keikhlasan dan amanah. Bahwa bekerja dengan hati yang bersih dan niat yang lurus akan menghadirkan keberkahan dalam setiap kebijakan yang diambil.

Di era digitalisasi yang terus berkembang pesat, di tengah modernisasi yang kian menuntut kecepatan dan efisiensi, Gerakan Etam Mengaji hadir sebagai benteng spiritual yang menjaga moralitas di lingkungan kerja.

Para pegawai yang terlibat dalam kegiatan ini bukan hanya merasakan ketenangan batin, tetapi juga menjadikan nilai-nilai Al-Qur’an sebagai pedoman dalam setiap langkah pengabdian mereka.

Sunggono menegaskan bahwa program ini tidak boleh berhenti. Ia harus berlanjut, mengakar, dan berkembang, bukan hanya sekadar tradisi, tetapi menjadi identitas dari birokrasi yang berlandaskan nilai-nilai Islam.

“Harapan kami, kegiatan seperti ini bisa menginspirasi tempat lain. Karena semakin kita dekat dengan Al-Qur’an, semakin baik pula kita dalam menjalankan tugas dan amanah,” tambahnya.

Di ruangan yang sama, para pegawai masih larut dalam ayat-ayat suci. Setiap suara yang terlantun bukan hanya bacaan, tetapi juga doa.

Doa agar setiap kebijakan yang mereka buat membawa kebaikan, doa agar pemerintahan ini selalu dalam lindungan-Nya, dan doa agar Kukar selalu diberkahi dengan pemimpin yang adil dan amanah.

Karena sebuah pemerintahan yang kuat tidak hanya dibangun dari regulasi dan kebijakan, tetapi juga dari hati yang dipenuhi ketulusan dan doa yang dipanjatkan tanpa henti.