Zonakaltim.id, TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menargetkan pencapaian 2 juta kunjungan wisatawan sepanjang tahun 2025 sebagai bagian dari lompatan besar sektor pariwisata.
Untuk merealisasikan angka tersebut, Dinas Pariwisata Kukar menyusun strategi terintegrasi yang mencakup promosi digital, penguatan event unggulan, dan optimalisasi daya tarik destinasi lokal.
Plt Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Kukar, Awang Ivan Ahmad, menegaskan bahwa target ini bukan hanya ambisi statistik, tetapi didukung dengan pendekatan sistematis yang melibatkan pemerintah, komunitas, pelaku usaha, dan media.
“Tidak bisa hanya mengandalkan destinasi. Kita harus punya cerita, promosi yang masif, event yang menarik, dan sistem layanan yang memudahkan wisatawan. Itulah kunci mencapai 2 juta kunjungan,” ujar Ivan, Senin (7/4/2025).
Salah satu fokus utama adalah penguatan kalender event pariwisata. Festival besar seperti Kukar Land, Erau, dan Festival Mahakam akan diposisikan sebagai magnet kunjungan, dengan kemasan yang lebih modern, kolaboratif, dan mengakomodasi pelaku seni serta UMKM lokal.
“Kita dorong agar event-event ini tidak hanya jadi tontonan, tapi jadi pengalaman. Pengunjung datang bukan hanya nonton, tapi berpartisipasi, berbelanja, dan berbagi cerita ke media sosial mereka,” tambahnya.
Dari sisi promosi, Dinas Pariwisata Kukar akan mengintensifkan penggunaan media digital dan platform pariwisata nasional untuk memperkenalkan destinasi Kukar. Konten kreatif berbasis video, foto udara, serta testimoni pengunjung akan menjadi alat utama promosi.
“Kalau kita ingin Kukar dikenal di luar Kalimantan, promosi digital harus masif dan konsisten. Influencer lokal dan nasional akan dilibatkan untuk memperluas jangkauan kampanye,” jelas Ivan.
Tidak kalah penting, strategi juga menyasar perbaikan fasilitas dan pelayanan di destinasi. Modernisasi titik wisata seperti Museum Mulawarman, Pulau Kumala, Pantai Panrita Lopi, dan Bukit Bengkirai terus dilakukan agar lebih nyaman, bersih, dan ramah pengunjung.
Pendekatan partisipatif juga diadopsi dengan melibatkan desa wisata, komunitas lokal, dan pelaku ekonomi kreatif. Mereka didorong untuk menampilkan atraksi khas, kuliner lokal, serta homestay yang layak jual—menciptakan wisata berbasis pengalaman (experience-based tourism).
“Wisatawan tidak hanya cari tempat indah, mereka cari pengalaman yang otentik. Dan itu bisa kita hadirkan dari budaya, alam, dan keramahan warga Kukar,” tambahnya.
Dengan strategi promosi agresif, penguatan event, pemberdayaan pelaku lokal, dan peningkatan kualitas layanan, Pemkab Kukar optimistis target 2 juta wisatawan bisa dicapai—sekaligus menjadikan Kukar sebagai poros wisata baru Kalimantan Timur.