Zonakaltim.id, TENGGARONG – Masalah ketersediaan air bersih di Muara Jawa dan Samboja menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Melalui peningkatan kapasitas pengelolaan air dan pemetaan kebutuhan, Pemkab Kukar berkomitmen untuk mempercepat penyediaan akses air bersih yang lebih merata bagi masyarakat.
Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam dalam menangani krisis air bersih yang masih dirasakan warga di beberapa wilayah.
“Penyediaan air bersih adalah prioritas kami. Saat ini kapasitas produksi sudah mencapai 80 liter per detik, tetapi kami akan menambah lagi 20 liter per detik agar cakupannya lebih luas dan merata,” ujar Rendi, Senin (3/3/2025).
Menurutnya, peningkatan kapasitas ini dilakukan melalui kerja sama antara Perumda Tirta Mahakam dan Dinas Perumahan dan Permukiman Kukar, yang terus melakukan pembenahan sistem distribusi agar lebih efisien dan efektif.
Selain menambah kapasitas pengolahan, Pemkab Kukar juga melakukan pemetaan kebutuhan air bersih di Kecamatan Samboja dan Samboja Barat.
Dengan pemetaan ini, diharapkan infrastruktur air dapat disesuaikan dengan kondisi geografis dan kepadatan penduduk, sehingga layanan air bersih dapat menjangkau seluruh masyarakat tanpa hambatan.
“Kami ingin memastikan bahwa semua warga memiliki akses air bersih yang cukup dan berkelanjutan, terutama di daerah yang selama ini sering mengalami keterbatasan pasokan, khususnya saat musim kemarau,” tambah Rendi.
Salah satu kendala yang masih dihadapi adalah distribusi air ke daerah-daerah yang belum terjangkau jaringan perpipaan, sehingga Pemkab Kukar tengah menyiapkan opsi lain, seperti penggunaan sumur bor, pembangunan embung, serta optimalisasi sumber mata air lokal.
Upaya percepatan penyediaan air bersih ini disambut baik oleh masyarakat, terutama di Muara Jawa yang selama ini masih mengandalkan tandon air dan pasokan air dari mobil tangki.
“Selama ini kami harus membeli air atau menampung air hujan. Kalau jaringan air bersih benar-benar ditingkatkan, tentu sangat membantu kehidupan sehari-hari,” ujar Siti Rahma, warga Muara Jawa.
Di Samboja, kondisi serupa juga dirasakan oleh banyak keluarga yang berharap pasokan air bersih lebih stabil dan tidak terpengaruh musim kemarau.
“Kami butuh air yang mengalir lancar setiap hari, bukan hanya saat musim hujan. Semoga Pemkab bisa segera merealisasikan program ini,” kata Arman, warga Samboja Barat.
Pemkab Kukar memastikan bahwa peningkatan layanan air bersih ini merupakan bagian dari visi pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Rendi menegaskan bahwa program ini tidak hanya menyasar kuantitas air, tetapi juga kualitas air yang aman untuk konsumsi masyarakat.
“Air bersih adalah kebutuhan dasar. Kami berusaha agar setiap rumah tangga di Muara Jawa dan Samboja bisa mendapat akses air yang layak dan berkualitas,” tegasnya. (*)