Minggu, 16 Maret 2025 17:29 WITA

Takjil War Besutan Wabup Rendi Solihin Jadi Magnet Ramadan di Kota Raja

Minggu, 16 Maret 2025 17:29 WITA

Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Rendi Solihin, saat mengikuti takjil war di Tenggarong.

Zonakaltim.id, TENGGARONG – Ramadan di Kutai Kartanegara (Kukar) tahun ini menghadirkan warna baru yang tak sekadar menghangatkan hati, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi kerakyatan.

Melalui event bertajuk “Takjil War”, Pemkab Kukar menghadirkan konsep unik yang menjadikan momen berbagi takjil bukan hanya sebagai ajang sosial, tapi juga sebagai strategi mendorong pelaku UMKM lokal untuk terus tumbuh.

Berlokasi di Simpang Tiga Gunung Pendidik, Kelurahan Sukarame, acara ini menyedot ribuan warga dari berbagai penjuru Tenggarong pada Minggu (16/3/2025). Wajah-wajah ceria dan tangan-tangan kecil anak-anak ikut larut dalam suasana yang penuh semangat kebersamaan.

Konsep acara yang mengusung sistem “bayar dengan doa” menjadi magnet utama. Takjil yang disediakan oleh para pelaku UMKM binaan Pemkab Kukar dibagikan secara gratis, dengan satu syarat: penerima mendoakan kebaikan bagi para pemberi.

“Konsep ini bukan hanya tentang memberi makanan, tapi juga menanamkan nilai-nilai spiritual dan sosial kepada masyarakat. Di sisi lain, UMKM juga mendapat exposure dan dukungan langsung dari publik,” ujar Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, yang hadir membuka acara.

Sebanyak 10 UMKM lokal terlibat langsung dalam acara ini. Mereka menyajikan berbagai hidangan khas Ramadan seperti kolak pisang, es buah, gorengan, hingga makanan tradisional seperti kue apam dan bingka. Momentum ini menjadi ajang promosi yang efektif, sekaligus menghidupkan ekonomi mikro menjelang waktu berbuka.

“Biasanya kami jualan di pasar Ramadan, tapi acara ini lebih dari itu. Ada nuansa kebersamaan dan kita juga merasa lebih dihargai karena bisa ikut berkontribusi langsung untuk masyarakat,” kata Liana, salah satu pelaku UMKM yang berpartisipasi.

Tak hanya itu, hadirnya influencer lokal seperti Irfan Ghofur dan Kak Gem turut memperluas jangkauan pesan acara ini, khususnya kepada generasi muda. Mereka tidak hanya membagikan takjil, tetapi juga mengajak warga untuk lebih aktif terlibat dalam kegiatan sosial selama Ramadan.

Acara kemudian berlanjut ke Masjid KH. Muhammad Sadjid, yang hari itu menerima penghargaan nasional sebagai Masjid Ramah Dhuafa dan Musafir terbaik se-Indonesia dalam Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah (APeRa) 2024.

Rendi Solihin menyerahkan langsung penghargaan tersebut, menyebutnya sebagai bukti bahwa Kukar tidak hanya berkembang dalam fisik, tetapi juga dalam nilai-nilai spiritual dan kepedulian sosial.

“Ini adalah masjid yang terbuka untuk semua. Pelayanannya luar biasa, dan kami bangga bisa membawa nama Kukar bersinar di tingkat nasional melalui penghargaan ini,” ungkap Rendi.

Kegiatan ditutup dengan lomba-lomba anak seperti Adzan dan Mewarnai, yang menunjukkan betapa Ramadan juga bisa menjadi ruang edukasi dan pembentukan karakter bagi generasi muda.

Dengan kemasan yang menyentuh semua lapisan masyarakat—dari UMKM hingga anak-anak, dari influencer hingga pengurus masjid—“Takjil War” menjadi contoh nyata bagaimana sebuah program Ramadan bisa berdampak luas: menumbuhkan empati, memperkuat komunitas, dan menggerakkan ekonomi lokal.

Lebih dari sekadar bagi-bagi makanan, ini adalah bentuk kolaborasi lintas sektor yang menyatukan semangat sosial dan ekonomi dalam satu panggung Ramadan yang penuh berkah.